22 Maret 2014

Sopir Keluhkan Sempitnya Jalur

MESKI sudah bermetamorfosis menjadi terminal modern, Terminal Manggarai masih memiliki kendala. Para sopir angkutan umum mengeluhkan sempitnya jalur trayek angkutan. Nico, 26, sopir metromini 62 jurusan Manggarai-Pasar Minggu, mengungkapkan dengan adanya tiga jalur di Terminal Manggarai untuk setiap angkutan, jalur terminal semakin sempit. Menurutnya, selain sempit, jalur trayek itu pun kurang panjang sehingga menyebabkan antrean panjang kendaraan di jam-jam sibuk. Bahkan, lanjut dia, antrean kendaraan bisa terjadi sepanjang Pasar Rumput hingga Terminal Manggarai.

“Dengan satu jalur untuk metromini, ini sulit. Kami harus mengantre kalau yang di depan enggak jalan-jalan. Bahkan kalau sore (antrean) sampai ke Pasar Rumput,” ujarnya. Dia juga mengungkapkan, lahan Terminal Manggarai yang lebih luas malah diperuntukkan kantor petugas terminal, sedangkan untuk jalur terminal kurang luas. “Yang penting jalur jangan sempit seperti ini, kita jadi kekurangan lahan,” katanya.

Hal yang sama juga diungkapkan Suradi, 45, sopir mikrolet M 23 jurusan Manggarai-Ambasador. Menurutnya, sempitnya jalur trayek dan peraturan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di dalam trayek membuat setoran yang didapatnya menurun. Menurutnya, waktu mengetem di dalam trayek tidak efektif karena banyak penumpang lebih suka menunggu di luar daripada di dalam trayek. “Jalurnya sempit memang, tapi yang paling susah mengumpulkan setoran. Soalnya di dalam itu justru tidak ada penumpang,” terangnya.

Kepala Terminal Muhamad Hodir mengakui jalur terminal yang tersedia hanya seluas itu. Pemerintah sudah tidak bisa menambah jalur karena ke arah kanan merupakan jalan umum. Menurutnya,

untuk mengantisipasi antrean panjang dijam kerja, pihaknya memberlakukan langsung jalan bagi angkutan yang sudah penuh. “Kendala memang jalurnya pendek, jadi metromini kalau sudah banyak harus diatur agar cepat keluar dari trayek,“ ujarnya. Meski masih terkendala jalur dan lahan yang sempit, penumpang angkutan umum menyambut baik intergrasi halte Trans-Jakarta dan stasiun kereta. Khaeriya, 19, penumpang, mengungkapkan terminal yang terintegrasi itu membuat waktu jadi lebih efisien dan tertib.

Menurutnya, berbagai fasilitas yang disediakan di Terminal Manggarai menjadi lebih baik dan mengalami peningkatan kualitas sehingga jauh lebih nyaman dan memanjakan penumpang.

“Lebih tertata, tidak seperti sebelumnya, kita mau naik angkutan itu susah. Biasa aku turun 66 berantakan banyak sampah, sekarang udah bersih dan rapi,“ ujarnya. (Nel/J-1/ MEDIA INDONESIA, 18/03/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar