21 November 2013

Penerbangan Diminta Hindari Rute Gunung Sinabung

Ditjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan mengeluarkan Ashtam pada Senin 18/11 pukul 07:15 wib. Dalam Ashtam tersebut, semua penerbangan diminta menghindari rute penerbangan tersebut. Jika ada perubahan situasi terkini, akam disampaikan kembali melalui Ashtam.

Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskom) Kemenhub di Jakarta, Senin, menjelaskan, Ashtam adalah sejenis notam (notice to airman) seri khusus dengan format tertentu yang berisi tentang perubahan aktivitas gunung berapi, erupsi dan awan abu yang berpotensi berpengaruh terhadap pengoperasian pesawat.

Pada Minggu (17/11) malam, Gunung Sinabung di Kabupatan Karo, Sumatara Utara, mengalami letusan yang menyemburkan abu vulkanik hingga ketinggian 25.000 kaki atau sekitar 8.000 meter yang bergerak ke arah barat.

Terkait Gunung Merapi di kawasan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang meletus pada pukul 04:00 Wib. Senin 18/11 mengeluarkan abu vulkanik setinggi kurang lebih 2.000 kaki dan bergerak ke arah timur, abu tersebut belum mengganggu operasional penerbangan d Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta maupun Bandara Adi Sumarno, Solo.

Ditjen Perhubungan Udara akan terus melakukan pemantauan dan akan segera dilaporkan perkembangannya apabila ternyata abu dari letusan gunung Merapi mengganggu penerbangan.


Sumber Media Cetak : Analisa, 19 November 2013, halaman 32

Tidak ada komentar:

Posting Komentar