04 September 2014

DPRD Minta Penyelidikan Trans-Jakarta Diperdalam

WAKIL Ketua sementara DPRD DKI Jakarta Muhamad Taufik berharap Kejaksaan Agung memperdalam penyelidikan atas kasus dugaan korupsi pada pengadaan bus TransJakarta agar semua orang yang terlibat bisa dijerat. Hal itu ia katakan menyangkut banyaknya angkutan massal tersebut yang bermasalah.Misalnya rusak saat beroperasi, mengalami kecelakaan lalu lintas, terbakar, bahkan rusak saat baru dibeli.

Berdasarkan catatan, beberapa bulan terakhir terdapat 15 bus Trans-Jakarta, baik yang baru maupun yang lama, terbakar. Terakhir, bus gandeng terbakar di Halte AlAzhar, Jakarta Selatan, Kamis (28/8) . “Kejagung harus proaktif. Ini kan sudah tambah bukti.

Harusnya ini jadi pintu masuk kasus dugaan korupsi pengadaan bus Trans-Jakarta yang rusak dan berkarat,“ ujar Taufik, kemarin.

Dalam kasus rusaknya bus Trans-Jakarta yang baru dibeli, dua pejabat Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah ditetapkan sebagai tersangka.Mereka ialah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dradjat dan Ketua Panitia Lelang Pengadaan Barang/Jasa Bidang Pekerjaan Konstruksi 1 Dishub DKI Setyo Tuhu. Man tan Kepala Dishub DKI Udar Pristono, dua bulan lalu, juga ditetapkan Kejagung sebagai tersangka.

Menurut Taufik, seluruh orang yang terlibat dalam pengadaan bus rusak dan berkarat harus dijerat. Apalagi, bus merek Yutong produksi Tiongkok yang terbakar Kamis pekan lalu merupakan satu dari 10 unit bus yang termasuk baru.

Ia juga menyatakan akan membentuk panitia khusus (pansus) untuk menyelidiki terbakarnya bus Trans-Jakarta gandeng.
“Dewan akan membentuk pansus untuk penyelidikan penyebab terbakarnya bus Trans-Jakarta. Bahkan info dari kepolisian, sudah 15 unit bus Trans-Jakarta, baik armada baru maupun yang lama, terbakar,“ ujarnya.

Taufik menyebutkan pansus tersebut diperlukan untuk mencari fakta sekaligus memberi kenyamanan kepada publik selaku pengguna transportasi kebanggaan Ibu Kota itu. Sebab, bila bus yang dioperasikan mudah terbakar, masyarakat takut memanfaatkannya. Padahal, pemerintah terus berupaya mendorong agar masyarakat menggunakan transportasi umum. (Ssr/J-4) Media Indonesia, 1/09/2014, hal 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar